Wah udah satu bulan ne gue tinggalin ne blog, belum lama ninggali udah banyak debunya #ambil sapu
hahaha kemarin sampai mana ya gue cerinya??? tunggu dulu tunggu dulu aku check kitab kuning sebentar (setelah tumbuh uban dan kulit keriput) ou iya gue inget waktu itu gue ceritaan saat mendebarkan kebarangkatan gue dan ditenha perjalan ban gue bocor XD oke saatnya gue lanjutin. Setelah mobil kami mogok dan waktu menunjukan tinggal 15 menit padahal perjalanan masih tinggal 20 menit lagi (panik tingkat dewa) stelah beberapa lama berusaha mencari ojeklah taxi lah dan dari kejauhan (100m) terlihat supir angkot dan angkotnya yang lagi ngantuk gagah perkasa menghampiri kami rombongan ibu2 pengajian satu keluarga sedang panik dan percakapan pun dimulai
Sopir ganteng : mbekm yak laik niki? (translate) mau kemana ini?
Ibu gue : &%%^$$#%Y*Y&QW&^%##!@#!#@%#^%%^&"?">:<%$%##@@@!#$#%^$#@#@Y*((*)&(&*^*(%*)(_)P:L:":">"P) Bandara
Sopir ganteng : silakn meno yak antongm jangker bandara (translate) oke kalau gitu saya anter sampai bandara
Setelah percakapan antara Ibu gue dan sisopir diakhiri dengan deal (tidak menentukan harga pada saat itu)gue pun berangkat dengan terburu2 sisopir gantengpun menginjakan mobilnya dengan kecepatan max (baca : 60 KM/JAM) dan waktu tempuh masih tinggal 5 menit lagi gue musti dibandara sebelum take off guepun mulai panik dan menyuruh sisopir lebih cepat dan cepat lagi dan sisopirpun benar2 menambah kecepatannya (baca: cuman jadi 65 KM/Jam) setelah lima menit berlalu dan akupun belum sampai dibandara gue mulai panik setengah mati dengan supir yang ganteng setengah idup ini pun melihat gerbang bandara yang sangat megah (baru pertama kali naek pesawat) sampai disana gue pun buru2 turun dengan membawa tiket ditangan ransel di punggung, gue melompat indah dari mobil angkot namun malangnya guepun jatuh dengan mulus di aspal untungnya gue ga kenapa2. pada saat masuk ke bandara guepun langsung boarding tapi sialnya pesawat gue udah terbang -,- didepan loketpun gue nanggis sedih, tapi belum 10 menit gue naggis ternyata tiket bapak gue yang bakal berangkat bareng gue itu belum terbang (tiba2 kaget) ternyata tiket gue itu singa air, dan tiket bapak gue itu adalah tiket pesawat temennya elang.
Bapak gue yang gagah dan sigap langsung mengganti nama tiket itu dari namanya menjadi nama gue, guepun tidak dengan linglung plus bercucuran air mata bangga dan menanamkan keinginan gue gue musti sukses disana. setelah mengganti tiket guepun menunggu pesawat yang lagi beberapa menit berangkat dan gue benamkan langkah gue kepesawat dengan teguh dan gue tanamkan tekad gue ga boleh ngecwain orang tua gue
ceritanya sampai sini dulu, untuk cerita kebarangkatan ini chapter terakhir terakhir :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar