Dimalam yang alhamdulillah di penuhi berkah (karena baru hujan ) dan diselingi sedikit dengan tugas yang ada, sebelum istirahat sejenak setidaknya musti sedikit bermuhasabah dan sedikit mengupas tentang kebijakan pemerintah yang terjadi padabeberapa waktu yang ini.
1 Masalah KKS,KIS, dan KIP.
Masalah ini merupakan sesuatu masalah yang sangat lucu bagi gue dan mungkin bagi yang menyadarinya (kalau ga sadar berarti masih terbawa arus media) karena ada kepentingan dalam pembuatan kartu yang terburu - buru ini. Masalah yang pertama pada kartu2 "super" ini adalah dari sistemnya, sistem kartu KIS dengan BPJS yang hampir dikatan mirip sekali dan belum tahu dimana letak bedanya. Nah KIS ini fungsinya adalah untuk memberikan harga murah bahkan geratis untuk penggunaan fasilitas kesehatan (berobat) bagi yang kurang mampu lalu BPJS pun sama, kalau begitu bedanya dimana?Masalah yang kedua yaitu masalah pendanaan. Pembuatan kartu2 ini jelas membutuhkan pendanaan, nah sekarang pendanaan kartu yang satu dibuat dari anggaran apbn (BPJS) sehingga jelas pendanaannya darimana . Namun kartu yang satunya lagi entah kapan dibuat tendernya? siapa yang menangi tendernya? pendanaan kartu ini juga darimana juga ga jelas diambil darimana (KIS)?. Masalah yang ketiga kartu KIS ini hanya bisa digunakan oleh orang2 yang disekitarnya ada fasilitas kesehatan. Lalu bagaiana dengan nasib2 saudara kita yang ada di daerah2 terpencil? Yang diperlukan oleh masyarakat sekarang adalah lebih ke ada atau tidak adanya fasilitas, apabila fasilitas saja mereka tidak ada bagaimana mereka mau menggunakan kartunya? Kasus KIP sama seperti KIS, kalau ada yang senang sama stand up comedy mungkin tau lawakan tentang "sekolah alam" arie kriting. Di timur sana masih banyak anak yang tidak sekolah lantaran tidak ada fasilitasnya. mereka sekolah dengan beralaskan tanah dan beratapkan daun. Pemerataan pembangunan sekolah dan pendidik di Indonesiapun patut di evaluasi. Karena sekolah di Indonesia pendidiknya yang mendidik orang yang pintar2 saja, Sehingga orang bodoh dibiarkan bodoh dan orang pintar hanya sedikit. Coba di renungkan saja sekolah dan universitas favorit isinya adalah orang2 pintar bukan? pasti pintar karena passing grade mereka tinggi sehingga yang lulus adalah orang2 pintar.
2.Masalah tentang dualisme DPR
ini mungkin adalah hal yang sangat hangat2nya diperbincangkan oleh publik apalagi dikarenakan kisruhnya KMP dan KIH yang notabene diDPR hanya ada 2 kubu dan tidak ada kubu ketiga sebagai penyeimbang. KMP memang melakukan sesuatu yang tidak pernah terjadi di sepanjang sejarah DPR RI diamana partai pemenang pemilu (pemengang eksikutif) di buat menjadi tidak berdaya di ranah legislator. Bagaimana tidak semua kelengkapan DPR di kusai oleh KMP sehingga terjadi mosi tidak percaya pun muncul. Agak aneh memenang munculnya mosi tidakpercaya dalam landasan hukumnya tidak jelas, malahan tidak ada landasannya sehingga patut di pertanyakan mereka yang duduk di kursi DPR mengerti tidak akan tugas mereka disana. (bersambung entah kapan, soalnya udah ngantuk)
1 Masalah KKS,KIS, dan KIP.
Masalah ini merupakan sesuatu masalah yang sangat lucu bagi gue dan mungkin bagi yang menyadarinya (kalau ga sadar berarti masih terbawa arus media) karena ada kepentingan dalam pembuatan kartu yang terburu - buru ini. Masalah yang pertama pada kartu2 "super" ini adalah dari sistemnya, sistem kartu KIS dengan BPJS yang hampir dikatan mirip sekali dan belum tahu dimana letak bedanya. Nah KIS ini fungsinya adalah untuk memberikan harga murah bahkan geratis untuk penggunaan fasilitas kesehatan (berobat) bagi yang kurang mampu lalu BPJS pun sama, kalau begitu bedanya dimana?Masalah yang kedua yaitu masalah pendanaan. Pembuatan kartu2 ini jelas membutuhkan pendanaan, nah sekarang pendanaan kartu yang satu dibuat dari anggaran apbn (BPJS) sehingga jelas pendanaannya darimana . Namun kartu yang satunya lagi entah kapan dibuat tendernya? siapa yang menangi tendernya? pendanaan kartu ini juga darimana juga ga jelas diambil darimana (KIS)?. Masalah yang ketiga kartu KIS ini hanya bisa digunakan oleh orang2 yang disekitarnya ada fasilitas kesehatan. Lalu bagaiana dengan nasib2 saudara kita yang ada di daerah2 terpencil? Yang diperlukan oleh masyarakat sekarang adalah lebih ke ada atau tidak adanya fasilitas, apabila fasilitas saja mereka tidak ada bagaimana mereka mau menggunakan kartunya? Kasus KIP sama seperti KIS, kalau ada yang senang sama stand up comedy mungkin tau lawakan tentang "sekolah alam" arie kriting. Di timur sana masih banyak anak yang tidak sekolah lantaran tidak ada fasilitasnya. mereka sekolah dengan beralaskan tanah dan beratapkan daun. Pemerataan pembangunan sekolah dan pendidik di Indonesiapun patut di evaluasi. Karena sekolah di Indonesia pendidiknya yang mendidik orang yang pintar2 saja, Sehingga orang bodoh dibiarkan bodoh dan orang pintar hanya sedikit. Coba di renungkan saja sekolah dan universitas favorit isinya adalah orang2 pintar bukan? pasti pintar karena passing grade mereka tinggi sehingga yang lulus adalah orang2 pintar.
2.Masalah tentang dualisme DPR
ini mungkin adalah hal yang sangat hangat2nya diperbincangkan oleh publik apalagi dikarenakan kisruhnya KMP dan KIH yang notabene diDPR hanya ada 2 kubu dan tidak ada kubu ketiga sebagai penyeimbang. KMP memang melakukan sesuatu yang tidak pernah terjadi di sepanjang sejarah DPR RI diamana partai pemenang pemilu (pemengang eksikutif) di buat menjadi tidak berdaya di ranah legislator. Bagaimana tidak semua kelengkapan DPR di kusai oleh KMP sehingga terjadi mosi tidak percaya pun muncul. Agak aneh memenang munculnya mosi tidakpercaya dalam landasan hukumnya tidak jelas, malahan tidak ada landasannya sehingga patut di pertanyakan mereka yang duduk di kursi DPR mengerti tidak akan tugas mereka disana. (bersambung entah kapan, soalnya udah ngantuk)